Selamat datang di Blog saya yang sederhana ini..Semoga Bermanfaat..

blackvoda’s blogs

Saturday, August 6, 2016

SI IMUT IKAN PLATY

SI IMUT IKAN PLATY

Ikan platy mempunya nama ilmiah Xiphophorus. Ikannya berfisik kecil, ukuran tubuhnya sekitar 3 – 5 cm, tetapi warnanya bisa bermacam-macam ragamnya, geraknya lincah, sehingga jika kita memeliharanya di akurium kita dapat menambah ramainya isi akuarium. Apalagi kalau airnya bening, dengan tanaman hijau lembut lemah gemulai. Maka kehadiran ikan mungil yang ke luar masuk di antara daun tanaman itu benar-benar mengasyikan untuk dilihat. Ikan platy merupakan ikan hias air tawar yang berkembang biak dengan beranak. Banyak para penggemar ikan hias pemula menyukai jenis ikan hias yang imut ini.


Ikan platy atau disebut Xiphophorus variatus karena warna tubuhnya memang beragam dan berubah-ubah. Ada yang berwarna kecoklat-coklatan, hijau zaitun, biru bertotol-totol, atau emrah bertotol-totol. Kesemuanya kalau diteliti ternyata masih Xiphophorus variatus. Semua jenis ikan platy merupakah penghuni habitat perairan tawar, seperti rawa-rawa, sungai, selokan, bahkan di saluran irigasi kota.

Jenis ikan platy yang lain atau sekerabat paling dekat dengan ikan platy, seringkali dicampurkan dengan habitat ikan platy. Ikan Jenis ini mempunyai nama Xiphophorus maculatus, mereka mempunyai warna yang tidak begitu sensasional, kebanyakan orang sering menyebutnya ikan platy juga. Hanya saja warnanya kurang begitu cemerlang. Kuning bening dengan bercak hitam di pangkal ekor. Untuk membedakan kedua jenis itu, orang di negeri Belanda menyebut yang malacus itu Platy, sedang yang variatus disebut “boute platy” atau ikan platy yang berwarna loreng.


Ikan platy sangat mudah di kawin silangkan, sehingga menyebabkan warna tubuh blasteran keturunannya juga banyak macamnya. Ikan platy merupakan jenis ikan yang tidak bertelur, tetapi beranak. Cukup aneh memang. Ikan platy ini bukan ikan asli dari Negara Indonesia, tetapi berasal dari Negara Meksiko. Untuk saat ini sudah banyak kita jumpai ikan platy di seluruh pelosok Indonesia. Ikan platy memang mudah sekali menyesuaikan diri dengan lingkungan hidup Indonesia yang boleh dikata sama iklimnya dengan Meksiko.

Karena mudah dipelihara, ikan ini pun sangatlah cocok untuk mengisi akuarium para penggemar ikan hias pemula. Ikan platy yang berkembang biak tidak dengan bertelur, melainkan beranak, sekarang ini banyak sekali dijual di toko-toko penjual ikan hias. Cara untuk perkembangbiakan ikan platy adalah, telur yang dikeluarkan ikan betina tidak dibuahi di luar tubuh seperti halnya ikan biasa yang lain, melainkan di dalam tubuh. Untuk membuahi telur yang masih berada dalam tubuh induk itu, ikan jantan dikarunia alat khusus untuk memasukkan sperma ke dalam lubang kelamin ikan betina. Alat yang sebenarnya merupakan sirip dubur yang sudah berubah bentuk menjadi runcing itu sering disebut gonopodium atau disebut juga kaki kelamin.


Sekalinya terjadi hubungan kelamin, induk betinanya dapat melahirkan anak sampai beberapa kali, selama beberapa minggu. Ini dikarenakan sperma ikan jantan memang bisa disimpan dalam saluran telur ikan betinanya, dalam keadaan tetap hidup. Telur yang sudah dibuahi tidak buru-buru dikeluarkan oleh induknya, tetapi tetap ditahan dalam tubuh, sampai menetas menjadi anak ikan. Setelah menetas, barulah dikeluarkan dan bentuknya pun sudah mirip dengan induknya.

Ikan platy pada umumnya mudah sekali dipelihara, baik di kolam, maupun di akuarium. Tetapi untuk pemeliharaan di dalam akuarium, mereka perlu disediakan tempat yang cukup lega, bebas dari tumbuh-tumbuhan yang menjerat, agar mereka bisa leluasa bergerak kesana dan kemari. Makanan yang mereka sukai adalah sisa bahan organik dan binatang kecil, terutama jentik nyamuk. Tetapi di samping itu, juga perlu diberi makanan hijau seperti ganggang hijau atau daun selada air. Mereka juga bisa menerima segala macam makanan ikan buatan atau pelet.


Saat di tempat pemeliharaan, ikan platy yang sudah dewasa akan mencari jodohnya sendiri. Puncak perjodohan ikan ini akan diakhiri dengan perkawinan. Selang beberapa waktu setelah kawin, induk betinanya akan melahirkan anak secara berurutan. Seekor demi seekor. Kalau anaknya tidak cepat-cepat bersembunyi di antara semak – semak tanaman di tepian akuarium maka, salah-salah anak ikan platy tersebut akan dimangsa oleh ikan platy dewasa yang lain.

Untuk menghindari pengkanibalan ini, akurium tempat perkawinan mereka kita tambah tanaman airnya yang lebih lebat, tapi masih tetap ada ruang yang cukup lega di bagian tengah depan akuarium. Dengan adanya tumbuh-tumbuhan air yang lebat ini, anak ikan yang masih bayi itu akan ada tempat untuk bersembunyi, menghindari bahaya dari kematian pengkanibalan ikan dewasa. Untuk cara yang lain adalah, anak yang baru lahir itu kita tangkap dan tampung dalam akuarium khusus anak ikan tersendiri. Di tempat penampungan itu, mereka kita beri makanan jasad renik infusoria dan Rotifera atau cacing bersel tunggal. Setelah mereka berumur 2 sampai 3 minggu, makanannya mulai kita ganti dengan makanan yang lebih besar ukurannya seperti kutu air dan jentik nyamuk.


Akan tetapi jika makanan alami ini tidak cukup, mereka bisa saja kita beri makanan buatan, yang dapat kita buat sendiri, yaitu berupa kuning telur rebus yang digerus dan disaring dengan kain. Pemberian makanan buatan jangan sampai terlalu banyak menyisakan makanan yang tidak termakan, karena lambat laun sisa makanan tersebut akan menjadi busuk, dan kemudian mencemari air di dalam akuarium. Terima kasih..


Share:

0 comments:

Gambar dan Data saya dapatkan dari berbagai Sumber. Mohon koreksi bila ada kesalahan. Atas kunjungannya saya ucapkan Terima kasih.

blackvoda

My photo
You can send email and visit me in blackvoda@gmail.com, itats02@yahoo.com or http://indonesiahijausejati.blogspot.co.id Thank you.

Blogger templates

Blog Archive