PULAU PARI
Pulau dengan keindahan pasir putih dan hamparan laut yang biru.
Tepi pantai ini dikelilingi oleh hamparan pasir putih yang lembut dan indah. Di tempat ini kita bisa bersepada santai dan melakukan aktifitas olahraga pantai seperti voli pantai ataupun yang lainnya. Pemandangan di Pulau Pari ini pun sangatlah indah sayang sekali jika kita lewatkan, selain warna laut yang membiru dari salah satu garis pantai pun dapat kita lihat tampak deretan hutan mangrove yang hijau, dengan hembusan semilir angin pantai yang sejuk dijamin kita tak ingin cepat beranjak meninggalkan Pasir Perawan.
Ketika kita ingin beristirahat, di Pulau Pari ini juga tesedia penginapan, kita bisa pilih penginapan yang sesuai dengan yang kita inginkan. Harga penginapan di sini relative cukup terjangkau. Kebanyakan para tour guide memberi harga paket untuk wisatawan, jadi satu harga sudah termasuk penginapan, ongkos transportasi kapal dari Muara Angke Jakarta, snorkeling, paket barbeque, sewa sepeda, dan makanan pagi, siang dan malam. Kualitas makanan yang disuguhkan disini tidak pelu diragukan lagi kesegarannya, aneka jenis makanan ikan laut pasti dijamin fresh disini.
Ada sebuah cerita dibalik pemberian nama Pasir Perawan, menurut cerita dulunya tempat indah ini bernama Pantai Utara, lantas ada 4 orang anak kecil yang berusia 5 tahun bermain disekitar pantai tersebut. Ketika saat sore menjelang semua anak hendak kembali pulang. Terkecuali seorang anak perempuan yang tidak mau kembali dan ingin tetap tinggal disana. Ketiga orang temannya pun akhirnya meninggalkan anak kecil tersebut seorang diri disana. Ketika semua orang di Pulau tersebut mencarinya, anak perempuan tersebut tidak diketemukan. Seolah dia hilang tertelan bumi. Sejak saat itulah nama tempat ini berubah menjadi Pasir Perawan.
Pada masa penjajahan Belanda, Pulau Pari dijadikan sebagai tempat pengungsian warga. Kemudian pada masa kemerdekaan, perairan disekitar pulau ini dijadikan tempat pencarian ikan oleh penduduk dari Pulau lain, seperti Pulau Tidung dan Pramuka. Kemudian lambat laun mulai banyak pengunjung yang tertarik dengan Pulau ini. Baru pada tahun 2010 ada tour paradise yang mengenalkan Pulau Pari kepada masyarakat. Supaya kenyamanan, keindahan dan kebersihan tempat ini bisa dan tetap terjaga, jumlah wisatawan yang datang dibatasi. Setiap minggunya hanya boleh dikunjungi 500 orang saja. Akibatnya para wisatawan harus rela mengantri guna menunggu giliran. Apalagi saat hari-hari besar seperti Natal, Idul Fitri dan Tahun baru. Agar kita tidak terlalu lama menunggu, bila hendak berkunjung ke Pulau Pari ini sebaiknya kita konfirmasi dulu dengan tour guide disana.
Pulau dengan keindahan pasir putih dan hamparan laut yang biru.
Pulau Pari terletak di gugusan kepulauan Seribu Jakarta, untuk kesana tidak diperlukan waktu yang lama, di mulai dari Muara Angke, hanya 2-3 jam perjalanan dengan menggunakan perahu. Hamparan laut biru dan putihnya pasir disana bisa membuat fresh kembali pikiran kita. Di pulau Pari banyak aktifitas yang bisa kita lakukan, dari snorkeling, bersepeda, dan berjalan menikmati keindahan sunset dan sunrise apabila cuaca sangat cerah dan mendukung, Bermain di pantai dan kegiatan menanam mangrove pun bisa kita lakukan disana. Di pulau Pari ada tepi pantai yang menjadi favorit para wisatawan, namanya adalah Pasir Perawan.
Tepi pantai ini dikelilingi oleh hamparan pasir putih yang lembut dan indah. Di tempat ini kita bisa bersepada santai dan melakukan aktifitas olahraga pantai seperti voli pantai ataupun yang lainnya. Pemandangan di Pulau Pari ini pun sangatlah indah sayang sekali jika kita lewatkan, selain warna laut yang membiru dari salah satu garis pantai pun dapat kita lihat tampak deretan hutan mangrove yang hijau, dengan hembusan semilir angin pantai yang sejuk dijamin kita tak ingin cepat beranjak meninggalkan Pasir Perawan.
Di pulau pari ini selain menikmati keindahan alamnya kita juga bakal diajak untuk peduli terhadap lingkungan. Biasanya para wisatawan diminta untuk menanam mangrove dan kemudian tanaman mangrove tersebut diberi nama sesuai nama si penanam. Tujuannya adalah agar bisa membantu menjaga daerah pesisir dari abrasi dan bahaya gelombang laut. Selain itu, disini kita juga bisa menemukan berbagai biota laut yang terperangkap oleh permukaan pasir pantai. Seperti kepiting, lobster, bintang laut, kerang dan juga keong atau kelomang.
Ketika kita ingin beristirahat, di Pulau Pari ini juga tesedia penginapan, kita bisa pilih penginapan yang sesuai dengan yang kita inginkan. Harga penginapan di sini relative cukup terjangkau. Kebanyakan para tour guide memberi harga paket untuk wisatawan, jadi satu harga sudah termasuk penginapan, ongkos transportasi kapal dari Muara Angke Jakarta, snorkeling, paket barbeque, sewa sepeda, dan makanan pagi, siang dan malam. Kualitas makanan yang disuguhkan disini tidak pelu diragukan lagi kesegarannya, aneka jenis makanan ikan laut pasti dijamin fresh disini.
Salah satu hidangan yang terfavorit di Pulau ini adalah hidangan landak laut atau yang dikenal dengan bulu babi. Binatang beracun ini sangat digemari oleh para turis mancanegara. Oleh karena durinya yang mengandung racun, untuk menangkapnya harus super hati-hati. Isi dagingnya berwarna kuning, kalau kita lihat mirip dengan telur ikan. Rasanya lembut dan manis. Guna menghilangkan bau amisnya makanan ini bisa ditambahkan perasan air jeruk nipis. Dagingnya pun jadi terasa lebih gurih dan asam.
Ada sebuah cerita dibalik pemberian nama Pasir Perawan, menurut cerita dulunya tempat indah ini bernama Pantai Utara, lantas ada 4 orang anak kecil yang berusia 5 tahun bermain disekitar pantai tersebut. Ketika saat sore menjelang semua anak hendak kembali pulang. Terkecuali seorang anak perempuan yang tidak mau kembali dan ingin tetap tinggal disana. Ketiga orang temannya pun akhirnya meninggalkan anak kecil tersebut seorang diri disana. Ketika semua orang di Pulau tersebut mencarinya, anak perempuan tersebut tidak diketemukan. Seolah dia hilang tertelan bumi. Sejak saat itulah nama tempat ini berubah menjadi Pasir Perawan.
Pada masa penjajahan Belanda, Pulau Pari dijadikan sebagai tempat pengungsian warga. Kemudian pada masa kemerdekaan, perairan disekitar pulau ini dijadikan tempat pencarian ikan oleh penduduk dari Pulau lain, seperti Pulau Tidung dan Pramuka. Kemudian lambat laun mulai banyak pengunjung yang tertarik dengan Pulau ini. Baru pada tahun 2010 ada tour paradise yang mengenalkan Pulau Pari kepada masyarakat. Supaya kenyamanan, keindahan dan kebersihan tempat ini bisa dan tetap terjaga, jumlah wisatawan yang datang dibatasi. Setiap minggunya hanya boleh dikunjungi 500 orang saja. Akibatnya para wisatawan harus rela mengantri guna menunggu giliran. Apalagi saat hari-hari besar seperti Natal, Idul Fitri dan Tahun baru. Agar kita tidak terlalu lama menunggu, bila hendak berkunjung ke Pulau Pari ini sebaiknya kita konfirmasi dulu dengan tour guide disana.
0 comments:
Post a Comment