Keistimewaan Secangkir Kopi
Negara-negara di benua Eropa mengenal kopi dari Arab, oleh sebab itu salah satu species kopi yang kemudian mendunia adalah kopi Arabika. Kemudian dikembangkan pula kopi Robusta, kopi Ekselsa, dan kopi Liberika. Pada sekitar abad ke 18 dan 19, saat zaman pemerintahan kolonial Hindia Belanda, pulau Jawa pernah menjadi produsen kopi Arabika utama dunia. Karena terkenalnya kopi Arabika dari Jawa, maka di Eropa Utara kopi disebut sebagai “java”. Hingga di Norwegia, Swedia, Finlandia dan Denmark sampai sekarang orang akan menyebut “minum java” untuk pengertian dari meminum kopi. Pada saat abad ke 19, penyakit karat daun akibat cendawan menghancurkan perkebunan kopi arabika di Pulau Jawa. Pemerintah Hindia Belanda kemudian mengganti species kopi Arabika dengan kopi Robusta yang lebih tahan terhadap karat daun dan produktivitasnya yang tinggi.
Dunia baru mengenal kopi sekitar abad XIV, Ada sebuah legenda yang menceritakan bahwa para peternak Ethiopia melihat kambing yang mereka gembalakan saling menaiki satu sama lain, setelah mereka makan daun dan buah kopi. Oleh karena itu sampai sekarang masyarakat Ethiopia tetap menyeduh daun kopi sebagai minuman penyegar. Dari Ethiopia, budaya minum kopi menyebar ke Somalia, Yaman, Arab Saudi, Mesir, Turki, dan kemudian mendunia sampai saat ini. Budaya meminum kopi masih relatif sangat muda di banding dengan minum teh, bir dan wine. Namun demikian dalam waktu yang sangat singkat kopi telah mampu menandingi teh dan mengalahkan bir, wine serta susu dan juga madu. Budaya minum kopi makin menjadi tren peradaban modern.
Negara-negara di benua Eropa mengenal kopi dari Arab, oleh sebab itu salah satu species kopi yang kemudian mendunia adalah kopi Arabika. Kemudian dikembangkan pula kopi Robusta, kopi Ekselsa, dan kopi Liberika. Pada sekitar abad ke 18 dan 19, saat zaman pemerintahan kolonial Hindia Belanda, pulau Jawa pernah menjadi produsen kopi Arabika utama dunia. Karena terkenalnya kopi Arabika dari Jawa, maka di Eropa Utara kopi disebut sebagai “java”. Hingga di Norwegia, Swedia, Finlandia dan Denmark sampai sekarang orang akan menyebut “minum java” untuk pengertian dari meminum kopi. Pada saat abad ke 19, penyakit karat daun akibat cendawan menghancurkan perkebunan kopi arabika di Pulau Jawa. Pemerintah Hindia Belanda kemudian mengganti species kopi Arabika dengan kopi Robusta yang lebih tahan terhadap karat daun dan produktivitasnya yang tinggi.
Untuk saat ini sentra kopi Arabika di Indonesia terletak di dataran tinggi Takengon Aceh, Sidikalang Sumatera Utara, Lereng timur gunung Ungaran Jawa Tengah, Dataran tinggi Ijen Jawa Timur, Ruteng Nusa Tenggara Timur, Toraja Sulawesi Selatan. Oleh karena produktivitasnya yang rendah, pembudidaya kopi Arabika tak sebanyak kopi Robusta. Sehingga menyebabkan harga kopi Arabika selalu lebih tinggi dibanding dengan kopi Robusta. Ciri khas dari kopi Arabika adalah aromanya yang sangat kuat, kadar kafeinnya rendah, tetapi rasanya masam. Sedangkan untuk kopi Robusta rasanya pahit, kadar kafeinnya tinggi, aromanya pun tak sekuat kopi Arabika.
Kopi-kopi dengan merk terkenal tidak pernah menggunakan species tunggal, mereka biasanya merupakan campuran berbagai species, varietas dan juga kultivar. Para produsen produk kopi selalu berburu kopi sampai ke kebun kebunnya. Kopi Yang di budidayakan saat ini pun banyak yang sudah tidak menggunakan species asli. Biasanya merupakan varietas atau kultivar hibrida antar species. Di dunia saat ini diketahui ada 114 species kopi. Sampai saat ini pun masih terus banyak diketemukan species species kopi yang baru.
Pada tahun 2008 dan 2009 ada species kopi baru yang bernama coffea charrieriana. coffea charrieriana diketemukan di kamerun. Keistimewaan coffea charrieriana ini adalah sama sekali tidak mengandung kafein. Sehingga para penikmat kopi di masa depan tidak perlu takut lagi meminum kopi, karena tersedia kopi yang harum, pahit tetapi bebas kafein. Masyarakat yang kontra dengan kopi keberatan dengan pengaruh kopi terhadap peningkatan tekanan darah dan kinerja jantung. Mereka yang tidak biasa meminum kopi akan merasakan dampak langsung, biasanya berupa jantung yang berdetak lebih kuat dan lebih cepat dari keadaan normal. Efek kopi juga menyebabkan sulit tidur. Namun demikian mereka yang pro minum kopi, akan mengatakan kopi berkhasiat untuk melancarkan pembuangan urine. Dampak dari keluarnya urine harus disertai dengan minum air putih sebanyak mungkin. Oleh sebab itu sebenarnya minum kopi akan mengakibatkan penurunan tekanan darah.belakangan ini diketemukan fakta baru bahwasannya kopi jelas berdampak mengurangi resiko tingginya kadar gula darah, termasuk pada penderita diabetes. Bahkan mereka yang sangat pro dengan kopi akan mempromosikan minuman kopi ini sebagai minuman yang berkhasiat mengurangi resiko terserang kanker.
Selain dari itu khasiat meminum kopi yang paling nyata adalah memulihkan stamina peminumnya, menghilangkan rasa kantuk dan semua organ tubuh bisa bekerja normal kembali. Saat minum kopi kondisi perut kita harus dalam keadaan terisi. Sebab kopi mengandung asam yang cukup kuat, terutama jenis Arabika. Bila perut kita dalam keadaan kosong maka akan menimbulkan gangguan maag. Sebenarnya khasiat tonik pada kopi juga bisa berbahaya. Apabila diminum ketika tubuh sudah terlalu capek. Dampak sesaat dari minum kopi memang akan menimbulkan kesegaran. Namun efek itu tidak akan berlangsung lama, sebab daya tahan tubuh manusia tetap ada batasannya.
0 comments:
Post a Comment