MACAM IKAN EKSOTIS UNTUK DIPELIHARA DI AQUASCAPE.
IKAN EKSOTIS AQUASCAPE
BLACK NEON TETRA
GLASS FISH
Aquscape tidak hanya menekankan pada keindahan hasil layout saja, peran
ikan dalam aquascape juga tidak bisa disepelekan. Karena ikan lah yang
membuat suasana jadi hidup. Pada saat mereka bergerombol merupakan daya
pikat tersendiri dalam aquascape. Agar bisa berperan seperti itu
hendaklah kita memperhatikan sifat dan habitatnya jenis ikan yang akan
kita pilih.
Sebab tidak semua jenis ikan dapat disatukan dalam satu ekosistem
aquascape. Terkadang suhu dan cara pemeliharaannya berbeda, Seperti
contohnya ikan ramirezi dan Sumatra. Kedua jenis ikan ini cenderung
bersifat agresif. Selain itu mereka suka memakan ikan kecil dan udang
udangan. Sehingga tidak memungkinkan untuk menggabungkannya dengan neon
tetra dan udang red cherry.
Begitu pula parameter air, perlu kita perhatikan kadar keasaman air,
suhu dan karbondioksida. Jika karbondioksida pada air pas, akan
memberikan kehidupan bagi tanaman. Ketika karbondioksida pada tanaman
sudah tercukupi, ikan bisa mendapatkan pasokan oksigen dari tanaman.
Sehingga siklus di aquascape pun bisa berjalan mulus. Karbondioksida
yang dibutuhkan oleh tanaman bisa berasal dari kotoran ikan.
Sementara dalam hal pemeliharaan lakukanlah penggantian air. Minimal seminggu sekali. Langkah ini perlu dilakukan agar air tak terlalu banyak mengandung kadar polutan. Tak hanya itu perhatikan pula suhunya. Untuk perawatan tanaman aquascape diperlukan air bersuhu sekitar 20-25 °C. Kestabilan suhu dalam aquascape juga perlu diperhatikan, suhu yang turun sangat drastis dapat menimbulkan stress pada ikan, sehingga mereka mudah terserang penyakit.
Perlu pula kita perhatikan asupan makanannya. Hindari memberikan cacing beku. Karena ketika ikan memakannya, cacing beku cenderung mengeluarkan darah. Kondisi ini bisa memancing keluarnya bakteri yang hidup di dalam pasir sehingga berbahaya bagi tanaman. Pemberian pakan yang terbaik adalah pakan buatan dan kutu air hidup, kutu air ini mampu memakan bakteri yang hidup mengendap di dalam pasir. Jadi secara langsung kutu air dapat membantu siklus rantai makanan dalam aquascape. Sehingga ikan pun jadi lebih sehat dan bisa mendapatkan pasokan nutrisi yang tepat.
Perlu pula kita perhatikan asupan makanannya. Hindari memberikan cacing beku. Karena ketika ikan memakannya, cacing beku cenderung mengeluarkan darah. Kondisi ini bisa memancing keluarnya bakteri yang hidup di dalam pasir sehingga berbahaya bagi tanaman. Pemberian pakan yang terbaik adalah pakan buatan dan kutu air hidup, kutu air ini mampu memakan bakteri yang hidup mengendap di dalam pasir. Jadi secara langsung kutu air dapat membantu siklus rantai makanan dalam aquascape. Sehingga ikan pun jadi lebih sehat dan bisa mendapatkan pasokan nutrisi yang tepat.
IKAN EKSOTIS AQUASCAPE
BLACK NEON TETRA
Memiliki strip berwarna hijau muda di tubuh bagian atas
dengan warna dasar abu-abu dan tambahan garis hitam. Habitat asal black
neon tetra berada di perairan amerika latin. Karena black neon tetra
sudah dapat diternakkan di Indonesia, perawatan jadi jauh lebih mudah.
Artinya ikan ini sudah dapat beradaptasi dengan iklim tropis di
Indonesia.
Umumnya ikan ini dikenal berasal dari India. Padahal di Indonesia
sebenarnya juga memiliki ikan jenis ini. Tepatnya di perairan daerah
jambi, sumatera. Suhu yang diperlukan untuk merawat glass fish berkisar
antara 22- 28 °C. Bertubuh transparan adalah ciri-ciri utamanya.
Perbedaan glass fish dari India dan Indonesia adalah, glass fish asal
India mempunyai sirip atas lebih besar dibandingkan dengan glass fish
asal Indonesia. Warna hitam pekat juga turut menghiasi sirip milik glass
fish asal India. Sedangkan asal Indonesia bersirip hitam pudar.
FIRE NEON TETRA
Fire neon tetra memiliki nama lain glow night tetra. Fire neon berasal
dari daerah Amerika latin. Dihabitat asalnya fire neon membutuhkan PH
air 6,2 – 6,5. Tetapi karena sudah berhasil ditangkarkan di Indonesia,
PH air yang dibutuhkan oleh fire neon pun meningkat menjadi 6,5-7,2.
Ciri ikan ini antara lain bagian punggung atas hingga bagian mata
memiliki strip berwarna tembaga. Warna putih menyelimuti bagian perut
ikan, sepintas seperti terlihat kumpulan api kecil yang sedang berenang
renang. Itulah sebabnya ikan ini diberi nama fire neon tetra.
PINGUIN TETRA
Pinguin tetra biasa disebut sebagai ikan koloni dengan kebiasaan diam
disuatu tempat. Posisinya terlihat berdiri, pada saat menoleh seluruh
bagian tubuhnya bakal bergerak. Persis gerakan tubuh penguin. Ikan ini
memiliki warna putih di sirip atas dan bawah. Di tubuh bagian tengah
terdapat warna hitam. Tetapi di bagian ekor bawah tak terdapat warna
sama sekali. Sehingga terlihat transparan. Paduan warna hitam dan putih
ini membuat warna pada penguin tetra seperti dengan warna pada tubuh
penguin. Habitat dari penguin tetra berasal dari sungai paratungka yang
terdapat di Negara ekuador. Suhu air yang di butuhkan oleh penguin tetra
adalah 20-30 °C.
AMANDAE TETRA
Ikan ini punya nama lengkap Amandae ember tetra, ikan ini hidup dengan
suhu 20-28 °C. Habitat aslinya berasal dari Amerika latin. Dalam
pemeliharaan amandae tetra dapat digabungkan dengan ikan lain. Tetapi
air juga harus tetap diperhatikan tingkat hardnessnya. Apabila air
semakin soft warna amandae tetra akan semakin memerah. Perbedaan khas
antara amandae tetra jantan dan betina terdapat pada pangkal ekornya.
Bila berwarna merah pekat berarti dia jantan, sebaliknya betinanya
pangkal ekornya berwarna transparan.
SERPAE TETRA
Serpae tetra berasal dari benua Amerika, species asli ikan ini
sebenarnya tidak mempunyai slayer pada bagian ekornya. Namun pada saat
penghobi di Indonesia mengubah kadar PH terjadilah pertumbuhan slayer
pada ikan ini. Perubahan genetika pada serpae tetra turut membuatnya
menjadi sedikit kanibal atau suka memakan sesama. Serpae tetra memiliki
warna hitam dan strip putih pada sirip bagian atas. Sedangkan ekor dan
sirip bawah berwarna merah. Warna asli dari serpae tetra jauh lebih
merah dibandingkan dengan serpae tetra yang memiliki kelainan genetic.
CORYDORAS PANDA
Habitat asal corydoras panda berasal dari perairan Venezuela. Ciri ikan ini adalah berwarna hitam pada sirip atas , pangkal ekor dan kepalanya. Sedangkan bagian tubuhnya didominasi warna putih. Warna hitam dan putih ini membuat tampilan ikan ini mirip panda. Terdapat beberapa jenis corydoras lainnya yang jadi favorit penghobi. Diantaranya corydoras albino corydoras starbay dan corydoras metae. Hingga saat ini sudah 67 jenis corydoras berhasil ditemukan. Suhu air yang dibutuhkan untuk merawat corydoras berkisar antara 24-30 °C. Ikan corydoras cenderung suka hidup didasar akuarium. Ia seringkali suka melahap kotoran ikan dan lumut.
ROSY TETRA
Rosy tetra memiliki habitat sama dengan serape tetra, yaitu berasal dari sungai yang melintasi Negara Venezuela. Rosy tetra termasuk salah satu ikan yang berasal dari keluarga besar hemigramus. Rosy tetra memiliki warna silver pada bagian badannya, warna merah turut menghiasi sirip bagian bawah hingga ekor. Sedangkan sirip bagian atas berwarna merah muda dengan sedikit bintik hitam. Ikan ini sudah berhasil di kembang biakkan di Indonesia.
CONGO TETRA
Ikan ini berasal dari 2 tempat yang berbeda, yaitu Amerika selatan dan Afrika. Congo tetra jantan memiliki warna hijau metalik dan di tengah ekor terdapat ucatan, sedangkan congo tetra betina tidak memiliki ucatan.
RAMIREZI
Warna biru terang menghiasi sisik ramirezi, sedangkan warna lainnya adalah sirip berwarna hitam di badan dan di wajah. Ramirezi merupakan keluarga oichide yang berasal dari rawa-rawa hutan Amazon, Amerika selatan. Jika terdapat penurunan suhu secara drastis ramirezi dapat terkena penyakit velvet (jamur). Terdapat perbedaan yang signifikan antara ramirezi jantan dan betina. Pada ramirezi jantan sirip atas terlihat lebih panjang sehingga terlihat seperti duri, sedangkan betinanya bersirip pendek. Paling panjang tubuh ikan ini rata rata 5 cm. Di Indonesia ramirezi bertubuh jauh lebih kecil berkisaran 3 cm dan berbentuk membulat. Para penghobi menyebutnya ramirezi balon. Ikan ini bersifat agresif, terutama dengan udang, jika disatukan ramirezi akan mengincar dan memakan udang tersebut.
SUMATERA ALBINO
Ikan sumatera albino ini berawal dari adanya penyimpangan gen yang terjadi pada ikan Sumatera normal. Tak heran jika ikan ini hanya terdapat di penangkaran saja. Tampilan tubuhnya berkelir dasar cokelat yang berkombinasi dengan 3 buah strip berwarna putih di bagian badan hingga pangkal ekor. Layaknya hewan albino bagian sirip atas dan bawah berwarna putih. Untuk matanya tentu saja berwarna merah. Sumatera albino berkarakter agresif sama dengan ramirezi. Sehingga dapat membahayakan species udang udangan jika disatukan.
BOTIA SIDTHIMUNKI
Ikan ini berasal dari perairan di India dan Pakistan. Kabarnya di kedua Negara tersebut keberadaan bothia sudah hampir punah. Masalahnya tak lain karena terjadinya pencemaran air. Wajar jika kemudian mereka pun berpindah tempat mencari lokasi yang lebih nyaman. Terpilihlah perairan yang ada di Negara gajah putih yaitu Thailand. Bentuk warna dari bothia cenderung unik, bagian kepala hingga pangkal ekornya terdapat sirip berwarna hitam dan membentuk kotak-kotak sehingga terlihat seperti papan catur. Di habitatnya bothia sidthimunki hidup secara berkoloni. Bothia termasuk ikan pemakan siput dan udang.
0 comments:
Post a Comment